MENGENALI PPOK
Apakah
itu PPOK?
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
adalah sejenis penyakit paru obstruktif yang ditandai dengan keterbatasan
aliran udara yang kronis. Biasanya, kondisi ini akan bertambah buruk seiring
dengan waktu.
Apa
Saja Gejala PPOK ?
Gejala PPOK bisa sangat
bervariasi bergantung pada jumlah kerusakan pada paru-paru. Gejalanya bahkan
terkadang samar dengan penyakit umum lain sehingga kita tidak menyadarinya
sampai penyakit ini bertambah parah. Apa saja gejalanya?
1.
Batuk Kronis
Salah satu gejala PPOK yang umum ditemui adalah
batuk. Batuk merupakan cara tubuh membersihkan saluran udara, lendir/dahak pada
paru-paru, iritan lainnya, dan juga sekresi. Lendir biasanya jernih, namun pada
penderita PPOK, lendir bisa berwarna kuning. Batuk sering sangat parah di pagi
hari, saat berolahraga atau merokok. Batuk bisa membandel setiap harinya,
meskipun tidak ada gejala penyakit lainnya seperti pilek atau flu.
2.
Mengi
Saat Anda membuang napas melalui saluran udara
yang sempit atau tersumbat, Anda akan sering mendengar suara seperti siulan
yang disebut mengi. Pada penderita PPOK, mengi paling sering disebabkan oleh
kelebihan lendir yang memblokir saluran udara. Mengi tidak selalu berarti bahwa
Anda menderita PPOK. Mengi juga adalah gejala dari asma dan pneumonia.
3.
Sesak Napas
Seiring saluran udara di paru-paru Anda meradang,
rusak, dan mulai menyempit, Anda bisa menjadi kesulitan untuk bernapas atau
mengambil napas. Gejala PPOK ini bisa tampak jelas selama peningkatan aktivitas
fisik. Gejala ini bisa membuat rutinitas kegiatan harian, seperti berjalan,
melakukan pekerjaan rumah sederhana, berganti pakaian, atau mandi, menjadi
lebih sulit. Yang paling buruk, sesak napas bisa terjadi bahkan saat Anda
beristirahat.
4.
Kelelahan
Jika Anda mengalami kesulitan bernapas, Anda
tidak dapat mendapatkan cukup oksigen bagi darah dan otot Anda. Tanpa oksigen
yang diperlukan, fungsi tubuh akan melambat dan terjadilah kelelahan. Anda juga
bisa kelelahan karena paru-paru Anda bekerja dengan lebih keras untuk memasok
oksigen dan membuang karbondioksida, sehingga Anda kehabisan energi.
5.
Sering menderita infeksi pernapasan
Karena penderita penyakit paru obstruktif kronis
alias PPOK memiliki kesulitan dalam membersihkan paru-paru dari bakteri, virus,
polutan, debu, dan zat-zat lain yang menyebabkan peradangan, mereka berisiko
lebih tinggi terhadap infeksi paru, seperti pilek, flu, dan pneumonia.
6.
Penurunan berat badan
Salah satu gejala yang dialami oleh penderita
PPOK adalah penurunan berat badan. PPOK yang diderita dalam waktu yang cukup
lama dapat menyebabkan penurunan berat badan. Hal ini karena tubuh membutuhkan
energi ekstra sehingga pembakaran kalori menjadi lebih banyak dibandingkan dengan
kalori yang masuk. Akibatnya berat badan Anda pun turun.
Gejala
PPOK Tingkat Lanjut
Selain beberapa gejala yang
telah disebutkan di atas, terdapat beberapa gejala PPOK lain yang patut diwaspadai.
Gejala bisa saja muncul, terutama jika Anda sudah berada dalam PPOK stadium
lanjut.
Beberapa gejala yang dapat Anda
alami, yaitu:
1.
Sakit kepala di pagi hari. Hal ini
mungkin saja terjadi akibat tingginya kadar karbondioksida dalam darah.
2.
Pembengkakan telapak dan pergelangan
kaki yang bisa saja terjadi akibat peningkatan tekanan pada jantung.
Meningkatnya tekanan pada jantung dapat disebabkan oleh kerja jantung yang
menjadi lebih keras untuk memompa darah melalui paru-paru yang rusak.
Mengapa
kita harus tau gejala PPOK sejak dini ?
Mengetahui gejala PPOK sejak
dini dapat membantu mencegah kerusakan paru yang lebih parah. Selain itu gejala
PPOK bahkan terkadang samar dengan penyakit umum lain sehingga kita seringkali
tidak menyadarinya sampai penyakit ini bertambah parah.
Mengenal
tahapan PPOK
Penyakit yang menyerang
paru-paru ini adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan
di paru-paru. Sebelum menjadi semakin parah, kenali tahapan-tahapan penyakit
PPOK agar Anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
PPOK memiliki empat tahapan, mulai
dari yang ringan sampai sangat parah. Di setiap tahapannya, gejala PPOK
berbeda-beda. Hasil tes fungsi paru juga akan berbeda di setiap tahapannya.
Biasanya, kinerja tes fungsi paru akan menurun seiring dengan stadium PPOK yang
semakin parah.
Stadium 1
Stadium 1 PPOK memiliki gejala
yang ringan, seperti sesak napas. Meski sesak napas terjadi, namun tingkatnya
terbilang ringan. Pada tahap ini kadang terjadi batuk kronis dan produksi
dahak, namun hal ini tidak selalu terjadi. Oleh karena terbilang ringan, banyak
orang yang berada pada stadium 1 ini cenderung tidak menyadari bahwa fungsi
paru-parunya mulai tidak normal.
Stadium 2
Pada tahap ini, keterbatasan
keterbatasan aliran udara menjadi lebih buruk. Jika pada stadium 1 sesak napas
tidak terlalu sering terjadi, pada tahap ini Anda akan lebih sering mengalami
sesak napas. Paling umum, sesak napas terjadi pada saat melakukan aktivitas. Pada
tahap ini, pasien mungkin akan mulai pergi memeriksakan diri ke dokter karena
gejala gangguan pernapasan yang tak kunjung hilang (gejala pernapasan kronis)
atau penyakit mereka yang dirasa semakin memburuk.
Stadium 3
Tahap ini dikenal juga sebagai
PPOK stadium berat atap parah. Aliran udara dalam tubuh Anda akan menjadi lebih
buruk lagi dari sebelumnya pada tahap ini. Pada stadium 3, Anda akan memiliki
gejala PPOK yang lebih parah, seperti sesak napas yang semakin menjadi,
menurunnya kemampuan berolahraga, peradangan serta gejala penyakit lain yang
berulang dan makin parah sehingga memengaruhi kualitas hidup pasien.
Stadium 4
Ini adalah tahapan terparah dari
PPOK dan menyebabkan penurunan kualitas hidup yang signifikan akibat sesak
napas. Kesulitan bernapas yang dialami oleh pasien PPOK bahkan dapat mengancam
nyawa pada beberapa kasus.
Bagaimana
cara/metode mendiagnosis PPOK?
Spirometer merupakan sebuah tes
sederhana yang digunakan untuk menghitung jumlah udara yang sanggup dihirup dan
diembuskan oleh seseorang. Alat ini memungkinkan kita mengetahui seberapa
efektif dan cepat paru-paru dapat dikosongkan.
Anda dapat melakukan test ini
dengan cara yang mudah dan dengan biaya yang murah. Segera kunjungi BKPM atau
rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan spirometri.
Apa
penyebab terjadinya PPOK?
1.
Rokok
Merokok adalah sebab paling
utama dari PPOK.
Dari semua perokok, 20% diantaranya akan menderita PPOK, dan
setengah dari para perokok seumur hidup akan menderita PPOK.
2. Polusi
udara
Mereka
yang hidup di kota besar memiliki tingkat PPOK lebih tinggi dibandingkan dengan
mereka yang hidup di pedesaan. Polusi dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik
dll menyebabkan orang perkotaan lebih berisiko terkena PPOK. Selain itu api
untuk memasak yang berventilasi buruk menghasilkan polusi udara dalam
ruang dan merupakan salah satu penyebab utama dari PPOK di negara-negara
berkembang.
3.
Terpapar debu / bahan kimia karena pekerjaan
Paparan debu, bahan kimia, dan asap di tempat kerja dalam waktu
lama dapat meningkatkan risiko PPOK baik untuk perokok maupun non-perokok.
Terpapar karena pekerjaan dianggap sebagai penyebab dari 10-20% kasus
PPOK.
Beberapa industri yang mempunyai tingkat debu yang tinggi antara
lain di tambang batu bara, tambang emas, industri tekstil katun, batik,
serta pengelasan.
4.
Genetik
Genetik juga berperan dalam perkembangan PPOK.
PPOK lebih sering terjadi di antara sanak keluarga yang
menderita PPOK dan perokok dibandingkan di antara penderita PPOK yang perokok
yang tidak memiliki hubungan keluarga.
Bagaimana
mencegah PPOK?
PPOK dapat dicegah dengan
mengurangi peluang terpapar penyebab-penyebab yang telah diketahui, yaitu
dengan cara :
·
Menjauhi asap rokok
Mencegah orang agar tidak mulai merokok adalah aspek utama dari
pencegahan PPOK. Larangan merokok di tempat-tempat
umum dan tempat kerja adalah sarana penting untuk menurunkan paparan asap
rokok.
Di kalangan mereka yang merokok, berhenti
merokok adalah satu-satunya cara yang terbukti
untuk memperlambat memburuknya PPOK. Bahkan pada tahap lanjut dari penyakit
ini, berhenti merokok bisa menurunkan tingkat memburuknya fungsi paru-paru dan
memperlambat serangan awal kecacatan dan kematian.
Beberapa perokok bisa berhasil berhenti merokok jangka panjang
melalui tekad yang keras. Namun karena rokok bersifat sangat adiktif (nyandu), banyak
perokok memerlukan bantuan tenaga kesehatan.
Jika sulit berhenti merokok, anda dapat mengunjungi klinik
konseling berhenti merokok di BKPM (Balai Kesehatan Paru Masyarakat) atau RS
terdekat yang menyediakan pelayanan konseling berhenti merokok. Petugas kesehatan
akan membantu dan mendampingi anda dalam upaya berhenti merokok.
·
Memperbaiki kualitas udara di dalam
dan luar ruangan.
Perbaiki ventilasi
udara di dalam rumah, gunakan kompor yang tepat bisa meningkatkan kualitas
udara dalam ruang hingga 85%.
PPOK adalah kondisi serius yang
dapat berdampak pada kehidupan kita. Karena PPOK merupakan penyakit progresif,
tanda-tanda dan gejala PPOK tidak terlihat dengan jelas sampai akhirnya kondisi
tersebut telanjur memburuk.
Yang penting diketahui semua
orang adalah belum ada obat untuk menyembuhkan PPOK, yang bisa dilakukan hanya mengobati gejala yang muncul dan menghambat perkembangannya. Oleh karena itu, jika
Anda sering mengalami gangguan atau infeksi pernapasan dan tak kunjung sembuh,
namun ragu apakah itu PPOK atau tidak, sebaiknya segera ke dokter untuk
mendapatkan kejelasan.
Sumber :
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/ppok/gejala-ppok-dan-tahapannya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_paru_obstruktif_kronik
Komentar
Posting Komentar