Hidup Bersama Penderita TBC Paru
Apa
yang harus dilakukan saat ada anggota keluarga yang terkena TBC Paru?
Apakah
semua anggota keluarga akan tertular?
Bagaimana
cara mencegah agar penyakit TBC tidak menulari anggota keluarga yang
lain?
Banyaknya
pertanyaan yang muncul adalah pertanda bahwa masyarakat sudah mulai
memahami tentang apa dan bagaimana penularan penyakit TBC. Namun
jangan sampai ketakutan tersebut membuat kita memperlakukan penderita
TBC seperti monster yang harus dijauhi, karena sebenarnya
penularannya dapat dicegah.
Bagaimana
kuman TBC dapat masuk ke tubuh seseorang?
Ketika
seseorang dengan Penyakit TBC batuk atau bersin, percikan dahak yang
mengandung kuman TBC (M.
Tuberculosis)
ini dikeluarkan ke udara. Jika orang lain menghirup udara yang
mengandung kuman tersebut, ia dapat terinfeksi.
Apakah
orang yang terinfeksi (kemasukan) kuman TBC pasti akan langsung sakit
TBC?
Jawabannya
tidak. Dari
10-30 % yang terinfeksi TB, hanya sekitar 10%
yang akan menjadi sakit TB (TB Aktif). Sisanya (sekitar 90%) tidak
menjadi sakit atau dikenal dengan TB laten. Menjadi laten atau
aktifnya bakteri setelah terinfeksi ditentukan oleh daya tahan tubuh
seseorang saat itu.
Jadi,
perlu dipahami oleh semua masyarakat bahwa orang yang tinggal serumah
dengan penderita TBC tidak perlu mempunyai ketakutan yang luar biasa,
asalkan upaya pencegahan sudah dilakukan dan tubuh selalu dijaga daya
tahan tubuhnya.
Mengapa
daya tahan tubuh harus dijaga setiap saat?
Karena
kita tidak tahu kapan kuman TBC mengancam dan masuk ke tubuh. Kalau
daya tahan / kekebalan selalu siap, kapan pun kuman TBC masuk, akan
langsung dilawan oleh kekebalan tubuh dan akan terhindar dari sakit
TBC.
Selalu
jaga tubuh dalam kondisi sehat untuk menghindari terjangkitnya
penyakit TBC, dengan cara :
- makan makanan yang sehat dan bergizi tepat waktu
- minum air putih minimal 2 liter perhari
- perbanyak makan buah dan sayur
- jangan begadang
- STOP merokok
- olahraga teratur sesuai dengan kemampuan
- kelola gangguan psikologis (hindari stres)
Tidak perlu lagi
takut atau sungkan bergaul dengan pasien TBC asalkan sudah menjalani
pengobatan. Langkah pencegahan yang perlu dilakukan antara lain :
- Batasi kontak di masa awal pengobatanSeseorang yang didiagnosis TB aktif dan harus menjalani pengobatan biasanya akan diisolasi selama kurang lebih 2 minggu. Kontak langsung harus dibatasi selama masa tersebut, sebab risiko penularan masih cukup tinggi.
- Gunakan maskerPenularan kuman TB terjadi melalui pernapasan, yakni ketika menghirup droplet atau bercak dahak yang keluar saat batuk atau bersin. Penggunaan masker penutup hidung/mulut akan mengurangi risiko infeksi pada masa-masa awal pengobatan.
Yakinkan dan
pastikan penderita TB selalu melindungi mulutnya dengan masker,
terutama jika bersin atau batuk. Jangan sekali-kali batuk di udara
terbuka apalagi di tempat yang ber-AC. Jika masker tidak digunakan
jangan diletakkan di sembarang tempat.
- Segera periksa jika mulai batuk-batukBatuk yang tidak sembuh selama lebih dari 3 minggu patut dicurigai sebagai gejala TB, apalagi jika seseorang pernah terlibat kontak dengan pasien TB aktif sebelumnya. Makin cepat terdeteksi, makin mudah diobati dan jenis obatnya juga lebih ringan.
- Cuci tanganMeski penularan kuman TB terjadi melalui bercak dahak yang terhirup ke saluran pernapasan, bukan tidak mungkin bercak-bercak itu juga menempel di tangan atau permukaan benda lain yang sering bersentuhan dengan tangan. Sebagai langkah pencegahan, sering-seringlah cuci tangan setelah terlibat kontak dengan pasien TB.
- Makan makanan bergiziTB adalah penyakit menular yang sebenarnya sangat sulit menular. Infeksi atau penularan hanya terjadi pada kondisi daya tahan tubuh yang lemah, sehingga makanan bergizi dan paparan sinar matahari akan sangat membantu mencegah penularan.
Apa
yang harus dilakukan penderita TBC agar tidak menularkan penyakitnya
pada orang lain?
Jika
seseorang memiliki penyakit TBC aktif, hal pertama yang perlu dicatat
adalah menjaga kuman tersebut. Beberapa hal yang penting dilakukan
untuk membantu menjaga dan mencegah penularan pada teman dan
keluarga antara lain:
- Tinggal di rumah.Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar dengan orang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk tbc aktif.
- Ventilasi ruangan.Kuman TBC menyebar lebih mudah dalam ruang tertutup kecil di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang, buka jendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam ruangan ke luar.
- Tutup mulut menggunakan masker.Gunakan masker untuk menutup mulut kapan saja ketika di diagnosis tb merupakan langkah pencegahan TBC secara efektif. Jangan lupa untuk membuangnya secara tepat
- Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (bisa air sabun atau lisol)
- Menghindari udara dingin
- Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur.
- Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari
- Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.
Komentar
Posting Komentar