HATI-HATI!!, TIDAK PATUH MINUM OBAT BISA MEMBUAT KUMAN TBC KEBAL OBAT
Tuberkulosis (TBC) adalah
penyakit yang disebabkan oleh kuman mycrobacterium tuberculosa yang menyebar
dari orang ke orang melalui udara, yakni melalui percikan dahak penderita TB.
Ketika seseorang yang sakit TB batuk,
bersin, berbicara atau meludah, mereka memercikkan kuman TB ke udara. Sehingga
seseorang dapat tertular TB hanya dengan menghirup sejumlah kecil kuman TB.
Terkadang kuman TB bisa menjadi
kebal terhadap obat TB. Ini berarti bahwa obat yang diminum tidak bisa lagi
membunuh kuman tersebut.
Mengapa ini bisa terjadi?
TB Kebal Obat bisa
terjadi akibat pengobatan TB yang tidak tepat atau tidak sesuai standar.
Misalnya akibat pasien tidak meminum obat dengan disiplin atau menghentikan
pengobatan sebelum saatnya. Penyebabnya bermacam – macam, yang paling sering
dijumpai adalah karena malas, lupa atau jenuh karena harus minum obat dengan
jumlah yang banyak setiap hari selama minimal 6 bulan.
Ketidakpatuhan mengonsumsi
obat dapat mengakibatkan tubuh menjadi kebal terhadap obat tersebut. Artinya,
obat yang sebelumnya efektif (ampuh) membunuh kuman akan menjadi tidak efektif
sama sekali pada tubuh penderita. Akibatnya penderita TB belum bisa sembuh
sempurna.
Ada beberapa
tingkatan/kategori TB Kebal Obat, yaitu:
- Mono-resistant TB yaitu TB yang kebal terhadap satu obat anti TB.
- Poly-resistant TB yaitu TB yang kebal terhadap lebih dari satu obat, tapi tidak terhadap kombinasi.
- TB MDR (Multi Drug Resistant) yaitu TB yang kebal terhadap minimal dua obat anti TB yang dikombinasikan. Yang paling potensial adalah OAT berjenis INH dan Rifampicin secara bersama-sama atau disertai resisten terhadap obat anti TB lini pertama lainnya seperti ethambutol, streptomycin, dan pirazinamide.
- TB XDR (Extensively Drug Resistant) yaitu TB MDR yang disertai dengan kekebalan terhadap anti obat TB lini kedua. Karena TB XDR resistan terhadap obat TB yang paling ampuh, pilihan yang tersisa adalah pengobatan yang jauh kurang efektif. Sehingga kemungkinan untuk sembuh pun menjadi semakin sulit.
Dari keempat jenis
TB Kebal Obat, yang paling banyak diidap
pasien TB adalah jenis MDR. TB MDR disebabkan oleh penanganan tuberkulosis yang
tidak tepat. Salah satunya karena kelalaian pasien menjalankan pengobatan yang
tidak dijalankan hingga tuntas.
Apa Penyebab Terjadinya
TB Kebal Obat?
- Terlambatnya diagnosis dan isolasi.
- Penggunaan paduan obat yang tidak tepat, misalnya saja: pengobatan awal yang tidak adekwat, pengobatan yang tidak lengkap, modifikasi obat yang tidak tepat, penambahan satu obat pada kegagalan pengobatan, penggunaan kemoprofilaksis yang tidak tepat,
- Kurang patuh dan pengobatan tidak lengkap
- Gagal mengisolasi penderita TB MDR
- Pelaksanaan DOTS yang kurang baik
- Kurangnya pengetahuan tentang TB
Bagaimana penularan TB
Kebal Obat?
Penularannya sama dengan
TB pada umumnya, pasien TB MDR/XDR dapat menularkan kuman kebal terhadap orang
lain. TB MDR menular melalui udara dari satu orang ke orang lain. Kuman kebal
obat ini dimasukkan ke udara ketika orang dengan penyakit TBC paru-paru batuk,
bersin, berbicara, atau bernyanyi. Orang-orang terdekat dapat menghirup kuman
ini dan menjadi terinfeksi .
Jika seseorang terlanjur
terkena TB Kebal Obat, apa sajakah risikonya?
Karena kumannya sudah
menjadi sangat kuat dan superbandel, pengobatan menjadi lebih lama. Tak cukup
waktu 6 bulan, pengobatan berlangsung minimal dua tahun (24 bulan) minum obat
dan enam bulan suntikan setiap hari di pantat kiri /kanan.
Makanya pasien TB
khususnya TB Kebal Obat membutuhkan dukungan yang luar biasa dari sekitarnya.
Selain waktu yang sangat
lama, obat untuk membasmi TB superbandel ini juga lebih mahal. Kurang lebih 100
kali lipat biaya pengobatan TB biasa. Pengobatan lebih sulit, paduannya lebih
rumit, jumlah obat lebih banyak dan tentunya efek samping pengobatan menjadi
lebih berat.
Siapa Yang Berisiko ?
Semua orang memiliki
risiko TB resisten obat, namun ini lebih sering terjadi pada:
• Penderita TB yang tidak
melakukan pengobatan secara teratur sesuai anjuran petugas
• Sakit TB yang berulang
• Berasal dari daerah yg
mempunyai beban TB resisten obat, yang tinggi
• Kontak erat dengan
Penderita TB MDR
Bagaimana mencegah TB Kebal Obat?
Pencegahan ini adalah
upaya utama dalam pengendalian TB Kebal obat. Cara terpenting untuk mencegah
penyebaran TB Kebal Obat adalah dengan mengkonsumsi semua obat TB persis
seperti yang dianjurkan oleh petugas kesehatan . Tidak boleh ada dosis
dilewatkan, pengobatan tidak boleh dihentikan lebih awal .
Pasien atau PMO (Pengawas
Minum Obat) harus segera memberitahukan dokter atau petugas kesehatan jika
terjadi efek samping pengobatan, atau jika mereka mengalami kesulitan meminum
obat. Dengan demikian dapat dijamin pengobatan dapat berkesinambungan.
Cara lain untuk mencegah TB
Kebal Obat adalah dengan cara menghindari paparan pasien TB Kebal obat yang
dikenal di tempat-tempat tertutup atau ramai seperti rumah sakit, penjara, atau
tempat penampungan tunawisma.
Adakah Harapan Sembuh?
Jawabannya ada. Peluang
kesembuhan pengobatan TB MDR berkisar 60-70 persen. Memang masih lebih rendah
dari TB biasa yang bisa mencapai di atas 90 persen. Kesembuhan TB XDR juga tak
setinggi TB MDR.
Secara global, angka
kesembuhan TB XDR adalah 40-50 persen, tergantung seberapa berat penyakitnya,
status kekebalan tubuh, serta berapa banyak obat antituberkulosis lini pertama
dan kedua yang sudah tak bisa lagi digunakan.
Pencegahan infeksi TB
sebenarnya dapat dilakukan dengan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Perilaku tersebut antara lain membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah
mengerjakan sesuatu. Pencegahan lainnya dengan menutup mulut pada saat batuk,
tidak sembarangan membuang dahak, dan ventilasi rumah yang baik.
Bila seseorang sudah
dikonfirmasi medis mengidap TB, dirinya dapat disembuhkan dengan tuntas jika
taat minum obat secara tepat dan teratur. Penderita TB diharuskan menjalankan
pengobatan hingga tuntas minimal selama enam bulan. Sebab jika tidak, penyakit tersebut
akan berubah menjadi penyakit yang lebih membahayakan bahkan menjadi kebal
obat.
Penting untuk
diperhatikan dan diketahui semua masyarakat untuk menjalani pengobatan
tuberkulosis ini hingga tuntas. Jangan hanya sampai badan terasa lebih enak
dari sebelumnya saja. Pada TB biasa, pengobatan dijalankan minimal selama enam
bulan.
Jika pengobatan tidak
tuntas, TB akan kambuh dan bertambah parah menjadi TB MDR yang pengobatannya
harus dituntaskan selama 18 hingga 24 bulan.
Komentar
Posting Komentar