ASAP ROKOK MERUSAK PERTAHANAN TUBUH PERTAMA DARI PENYAKIT PARU-PARU
BULU HIDUNG SEBAGAI PENYARING PERTAMA
Hidung, berfungsi sebagai tempat masuknya
udara pernapasan. Tidak terkecuali, debu, virus atau mikroba dapat ikut
terhirup saat kita bernapas. Adanya bulu hidung dan silia berperan penting
untuk menyaring agar kotoran yang ikut terhirup tidak masuk jauh lebih dalam.
Seberapa besar peran bulu hidung dan silia
ini untuk mencegah penyakit paru?
Bulu – bulu hidung berfungsi menyaring udara
sebelum masuk ke rongga hidung. Selain bulu hidung, terdapat juga silia. Silia
adalah jaringan – jaringan kecil yang berfungsi seperti sapu. Seperti bulu
hidung, silia berfungsi untuk menangkap kotoran dan mendorongnya agar tidak
turun ke saluran pernapasan lebih dalam.
Bulu hidung merupakan salah satu bagian dari
mekanisme penangkal penyakit bagi tubuh.
Bentuknya yang berupa bulu – bulu halus didalam hidung berfungsi sebagai
filter atau penyaring debu dan kotoran yang masuk ke dalam saluran pernapasan
yang terkadang membawa virus dan bakteri. Adanya saringan bulu ini kemudian
akan membuat kita bersin ketika ada benda asing masuk ke dalam hidung sebelum
bisa masuk ke saluran napas lebih dalam.
Setiap helai bulu hidung memiliki zat membran
mukosa yang berfungsi untuk mencegah bakteri dan virus masuk ke kedalam tubuh.
Apabila bulu hidung ini rusak karena rokok atau sebab lain maka tidak ada lagi
alat penyaring pada hidung sehingga sumber penyakit bisa dengan bebas masuk dan
menyerang saluran pernapasan.
Secara medis, bersin merupakan keluarnya
udara dengan keras yang disertai hentakan dari lubang hidung dan mulut.
Sehingga ketika orang bersin, ratusan bahkan ribuan partikel dapat keluar
termasuk debu, virus atau mikroba lain yang ada di saluran pernapasan. Bersin
sebenarnya merupakan respon otomatis tubuh kita saat ada bakteri atau benda
asing yang masuk. Ini merupakan suatu kenikmatan yang harus disyukuri.
Tahukah kita bahwa ternyata bulu hidung dan
silia ini dapat rusak karena asap rokok?.
Bagaimana Asap Rokok Dapat Merusak Bulu –
Bulu Hidung Dan Silia?
Bulu – bulu silia sangat sensitif terhadap
zat berbahaya seperti asap rokok. Fungsi silia akan terganggu jika terkena zat
tersebut berulang kali. Silia yang rusak bisa menyebabkan beberapa masalah
kesehatan paru seperti flu, bronkitis, TBC, dll.
Asap rokok mengandung ribuan zat kimia
berbahaya. Diantara ribuan zat tersebut ada 3 zat yang jumlahnya paling tinggi
diantara yang lain, yaitu nikotin, tar dan karbon monoksida.
Tar adalah senyawa kimia yang sering digunakan
sebagai pelapis aspal. Karena sifatnya yang lengket, tar inilah yang akan
merusak bulu hidung dan bulu silia di saluran napas kita. Saat silia ini rusak,
debu atau kotoran bahkan biang penyakit dapat langsung masuk dan bersarang di
organ pernapasan (paru-paru).
Asap
rokok melemahkan, melumpuhkan dan merusak bulu- bulu halus di hidung dan
saluran pernafasan yang bertugas untuk ‘menyapu’ keluar benda asing seperti
partikel debu. 10 detik kemudian, nikotin langsung diserap melalui kulit dan lapisan mukosa di
hidung, mulut dan paru-paru, lalu diangkut darah menuju ke otak dan merangsang
kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon adrenalin.
Inilah sebenarnya keterkaitan antara rokok
dan penyakit paru – paru, dimana para perokok lebih mudah terserang penyakit
paru seperti bronkhitis, TB dll.
Ayo berhenti merokok sekarang juga..
Jika anda mengalami kesulitan berhenti merokok, kunjungi Klinik Konseling Berhenti Merokok BKPM Kota Pekalongan.. Jl. WR Supratman No.77 Pekalongan, Telp 0285 421354
Komentar
Posting Komentar