Malas Minum Obat, Penyebab Kambuh dan TB MDR
Penderita TBC yang berobat ke Pelayanan Kesehatan ( Puskesmas atau BKPM ) pastinya sudah mendapat penjelasan tentang penyakit TBC dan pengobatannya. Tetapi masih saja banyak ditemukan pasien yang tidak teratur meminum obat. Padahal akibat yang akan ditimbulkan karena malas minum obat sangatlah mengerikan. TBC dapat kambuh dan dikhawatirkan menjadi TB MDR.
Beberapa alasan yang sering menjadi penyebab tidak tuntasnya pengobatan antara lain :
1. Penderita merasa jenuh atau bosan karena harus setiap hari minum obat selama 6 bulan.
- Banyak penderita TBC yang mengalami kejenuhan meminum obat dikarenakan jangka waktu pengobatan yang lama dan jumlah obat yang cukup banyak. Belum lagi efek samping yang muncul setelah minum obat. Pusing, mual, muntah dan terkadang gatal-gatal dikulit seringkali membuat penderita TBC malas meminum obat.
2. Penderita merasa sudah sembuh
- Selain karena faktor kejenuhan dan efek samping obat, banyak juga ditemukan penderita TBC yang tidak lagi meminum obat TBC dikarenakan merasa sudah sembuh dan tidak ada lagi keluhan ( tidak batuk, badan terasa segar, berat badan sudah naik dan sebagainya), padahal belum menyelesaikan pengobatan yang minimal 6 bulan.
Apa akibatnya bila penderita TBC malas minum obat ?
Hal ini akan sangat membahayakan karena akan menyebabkan TBC kambuh lagi dan dikhawatirkan menjadi TB MDR.
TB MDR adalah penyakit TB atau TBC dengan kuman yang sudah kebal obat TB. Kebalnya kuman TB ini terutama disebabkan karena tidak tuntasnya pengobatan. Jika seseorang sudah dinyatakan terkena TB MDR, maka pengobatan akan lebih sulit, lebih mahal, lebih banyak efek samping dan kemungkinan untuk sembuh semakin kecil. Jumlah obat yang diminum tentunya lebih banyak dan jangka waktu pengobatan akan lebih lama ( 19 - 24 bulan ). Maka dari itu kalau ingin sembuh dari TBC, taatilah aturan pengobatan dan jangan menghentikan pengobatan sebelum dinyatakan sembuh oleh petugas.
Jika muncul efek samping obat, jangan khawatir dan segera konsultasikan dengan dokter. Memang perlu dipahami bahwa kuman TBC termasuk kuman yang sangat kuat, sehingga butuh obat yang kuat juga untuk melawannya. Hal itulah yang menyebabkan seringnya muncul efek samping obat.
Obat TBC minimal akan diberikan selama 6 - 9 bulan. Pertanyaanya adalah mengapa butuh waktu lama untuk menyembuhkan penyakit ini ?
Bakteri TBC dapat hidup berbulan-bulan walaupun sudah terkena OAT ( Obat Anti Tuberkulosa ). Bakteri TBC memiliki daya tahan yang sangat kuat, sehingga pengobatan TBC memerlukan waktu antara 6 sampai 9 bulan. Walaupun gejala penyakit TBC sudah hilang, pengobatan tetap harus dilakukan sampai tuntas, karena bakteri TBC sebenarnya masih hidup dan siap membentuk resistensi terhadap obat. Pengobatan yang lama dimaksudkan supaya di dalam darah selalu ada antibiotik yang siap menyerang kalau kuman TBC aktif kembali.
Bisakah penyakit TBC disembuhkan secara tuntas? Bagaimana caranya?
Penyakit TBC bisa disembuhkan secara tuntas apabila penderita mengikuti anjuran tenaga kesehatan untuk minum obat secara teratur dan rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan, serta mengkonsumsi makanan yang bergizi cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Apakah orang yang telah sembuh dari penyakit TBC dapat terjangkit kembali?
Dapat, karena setelah sembuh dari penyakit TBC tidak ada kekebalan seumur hidup. Jadi bila telah sembuh dari penyakit TBC kemudian tertular kembali oleh kuman TBC, maka orang tersebut dapat terjangkit kembali.
Yang menjadi permasalahnya sekarang ini adalah kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah. Baik kesehatan diri sendiri, keluarga, maupun kesehatan lingkungan. Untuk itu penjelasan kepada masyarakat mengenai penyakit TBC akan terus dilakukan di semua lini mulai dari atas sampai ke bawah.
Komentar
Posting Komentar