BAGAIMANA CARA YANG TEPAT BERHENTI MEROKOK?



Saat ini merokok hampir menjadi budaya masyarakat. Berhenti merokok menjadi sulit jika dicoba tanpa cara yang benar. Bagaimana cara yang tepat untuk berhenti merokok?
Sebelum membahas bagaimana cara yang tepat untuk berhenti merokok, penting bagi kita untuk tahu terlebih dahulu mengapa harus berhenti merokok?
Beberapa alasan dibawah ini menjadi hal yang perlu direnungkan.
Asap rokok mengandung lebih dari 4000 campuran bahan kimia yang mematikan dan beberapa diantaranya dapat menyebabkan kanker. Zat kimia yang dicantumkan dalam kemasan rokok merupakan 3 zat utama yang mempunyai kadar tertinggi yaitu nikotin, tar dan carbon monoksida (CO). Pernahkah anda mencari tahu apakah nikotin, tar atau CO itu? Bagaimana ketiga zat kimia tersebut merusak tubuh kita secara perlahan?
Nikotin merupakan zat kimia yang digunakan pada pembunuh serangga (pestisida). Woow.. Nikotin dalam asap rokok akan terekstrasi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh kita. Setelah seseorang merokok, tidak butuh waktu lama (hanya sekitar 5-10 detik), nikotin sudah sampai ke otak kita dan mempengaruhi kerja otak. Pengaruh langsung yang bisa kita lihat adalah bagaimana kerja nikotin yang menyebabkan seseorang menjadi pecandu.
Hal yang paling mencengangkan adalah efek candu (adiksi) nikotin menempati rangking pertama untuk tingkat kesulitan meninggalkannya dibanding zat lain seperti kokain, morfin dan bahkan alkohol. Buktinya 60% mantan perokok terpaksa kembali merokok padahal dia sudah terkena berbagai penyakit, karena tidak tahan dengan adiksi nikotin.
Zat kimia yang kedua adalah Tar. Pernahkan terpikirkan bahwa tar sama dengan tir (aspal)?. Tar merupakan zat kimia yang digunakan pada pelapis aspal. Sulit terkadang membayangkan cairan hitam, kental dan lengket ternyata ada di asap rokok. Beberapa percobaan sudah dilakukan untuk membuktikan hal tersebut. Bagaimana tar mempengaruhi paru – paru kita? Tar mempunyai sifat yang lengket, sehingga setiap kali seseorang merokok, tar akan menempel pada paru- paru sedikit demi sedikit. Karena orang merokok itukan setiap hari dan bertahun – tahun, bisa dibayangkan bagaimana beratnya kerja paru-paru kita.
Selain itu tar karena sifatnya yang lengket juga merusak sistem pertahanan saluran pernapasan kita yang pertama. Tar merusak bulu-bulu halus di hidung dan tenggorokan yang berfungsi menyaring udara pernapasan. Karena penyaringnya rusak, maka udara kotor, atau debu, atau bakteri bisa langsung masuk ke paru-paru. Sehingga orang yang merokok mempunyai risiko lebih tinggi untuk ternena penyakit paru-paru dan pernapasan.
Zat kimia yang ketiga adalah CO. Pernahkan terpikirkan bahwa CO sama dengan asap knalpot kendaraan?. Saat anda merokok berarti sama saja dengan anda menghisap asap knalpot. Bagaimana CO mengganggu sistem kerja tubuh kita? Darah berfungsi untuk mengangkut dan mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Sayangnya haemoglobin dalam darah yang bertugas melakukan fungsi tersebut akan lebih tertarik pada CO daripada Oksigen. Akibatnya jumlah oksigen yang seharusnya diantar ke seluruh tubuh akan berkurang. Hal ini bisa terlihat langsung pada tubuh seorang perokok yang tidak terlihat segar dibanding orang yang bukan perokok.
Masih belum yakin mengapa harus berhenti merokok? Cari lagi sebanyak-banyaknya informasi tentang rokok. Kemudian renungkan, sebandingkah nikmatnya merokok yang hanya sesaat dengan kesehatan tubuh kita?
Jika keyakinan, niat dan motivasi berhenti merokok sudah kuat, mulai tentukan dan cari tahu bagaimana cara yang tepat untuk berhenti merokok?
  1. Cari bantuan dan dukungan dengan mengunjungi Klinik Berhenti Merokok.
Di Klinik Berhenti Merokok anda akan mendapatkan edukasi tentang rokok, konseling motivasi dari tim kesehatan, dan juga obat bila diperlukan.
Data pada tahun 2010 menunjukkan sekitar 76% perokok Afrika-Amerika ingin berhenti merokok, tetapi hanya 59% orang yang mencoba untuk berhenti merokok. Hanya sekitar 3% orang yang berhasil untuk berhenti merokok tanpa bantuan. Angka tersebut akan meningkat menjadi sekitar 10% jika mendapatkan terapi dari dokter dan 35% dengan terapi kombinasi antara farmakologi, psikoterapi, serta dukungan sosial. Oleh karena itu, terapi kombinasi akan lebih efektif untuk pasien yang ingin berhenti merokok.
  1. Strategi berhenti merokok harus berdasarkan motivitasi diri sendiri, tata laksana medis adiksi dan withdrawal, serta dukungan keluarga yang secara sinergi dilaksanakan secara komprehensif. Terapi kognitif dalam program berhenti merokok bertujuan membuat perokok mengerti dampak dari merokok secara lebih spesifik.
  2. Tentukan caranya.
Terdapat beberapa cara untuk berhenti merokok yaitu:
1.         Berhenti seketika
Pasien masih merokok hari ini, besok berhenti sama sekali. Cara ini cukup berhasil pada banyak orang. Namun, pada perokok berat, dibutuhkan terapi farmakologis (dengan obat)  untuk mengatasi efek ketagihan.
2.         Penundaan
Dilakukan dengan menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari dibanding dari sebelumnya. Jumlah rokok yang dihisap tidak dihitung. Sebagai contohnya kebiasaan menghisap rokok pertama pukul 7 pagi dan direncanakan berhenti dalam 7 hari, maka hari kedua pukul 9 pagi, hari ketiga pukul 11 siang, dan seterusnya hingga hari ke-7 pukul 9 malam dan berhenti.
3.         Pengurangan
Jumlah rokok yang dihisap dikurangi secara perlahan hingga 0 batang. Sebagai contoh sehari menghisap 28 batang dan direncanakan berhenti dalam 7 hari, maka setiap hari harus dikurangi 4 batang.
  1. Lakukan pilihan cara yang anda pilih dan berusahalah untuk menepati janji yang sudah anda buat. Bayangkan hal – hal menyenangkan yang akan anda dapatkan setelah terbebas dari rokok.
  2. Evaluasi hasilnya.
Sampaikan pada konselor anda, setiap kemajuan atau hal yang sudah anda capai saat berkunjung kembali di Klinik Berhenti Merokok. Sampaikan juga setiap kendala dan hambatan yang mengganggu upaya berhenti merokok anda. Tim medis akan membantu anda.

Komentar

Postingan Populer