Jangan Kucilkan Penderita TBC


Sudah bukan jamannya lagi penderita TBC dikucilkan, sebab penularannya bisa dicegah. TBC harus dicegah penularannya bukan dengan mengucilkan atau menjauhkan penderita dari pergaulan. Dukungan psikologis dari keluarga dan lingkungan sekitar dapat mempercepat proses penyembuhan pada penderita TBC.

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Meski mudah menular, penyakit yang kebanyakan menyerang paru ini bisa disembuhkan, asalkan si pasien tidak bandel dan tekun menjalai pengobatan.

Dengan beberapa langkah pencegahan, tidak perlu sungkan bergaul dengan penderita TBC, asalkan sudah menjalani pengobatan.

BEBERAPA LANGKAH PENCEGAHAN YANG BISA DILAKUKAN SAAT BERGAUL DENGAN PENDERITA TBC :

  1. Batasi kontak diawal masa pengobatan
    Seseorang yang didiagnosa menderita TBC biasanya harus menjalani pengobatan dan diisolasi ( diam di rumah saja ) selama 2 minggu. Kontak langsung harus dibatasi pada masa tersebut sebab risiko penularan masih tinggi.
  2. Gunakan masker. Penularan kuman TBC terjadi melalui pernapasan yaitu ketika menghirup percikan dahak yang mengandung kuman TBC yang keluar pada saat penderita batuk / bersin. Penggunakan masker akan meminimalisir terjadinya penularan dari penderita ke anggota keluarga lainya.
  3. Sering-seringlah cuci tangan pakai sabun.
    Bercak – bercak dahak yang mengandung kuman TBC bisa juga menempel di tangan atau di permukaan benda – benda yang sering bersentuhan dengan tangan. Untuk itu segera cuci tangan setelah terlibat kontak dengan penderita TBC.
  4. Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. TBC adalah penyakit menular yang sebenarnya sangat sulit menular. Seseorang dengan daya tahan tubuh yang bagus, bisa jadi tidak menjadi sakit TBC walaupun di dalam tubuhnya sudah pernah terinfeksi kuman. Hal ini dikarenakan kuman TBC tidak bisa berkembang biak ( dalam posisi dorman ). Makanan yang bergizi tinggi sangat penting baik bagi penderita untuk mempercepat penyembuhan maupun bagi anggota keluarga yang lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  5. Jaga jarak aman ketika berbicara dengan penderita, jangan sampai terkena kontak langsung dengan dahak penderita.
  6. Segera periksa jika ada anggota keluarga yang mulai batuk.

CARA PENCEGAHAN YANG BISA DILAKUKAN JIKA TINGGAL SERUMAH DENGAN PENDERITA TBC :
  1. Obati penderita TBC hingga sembuh.
    Bantu penderita TBC untuk menjalani pengobatan hingga tuntas.
    Disinilah peran keluarga dan orang-orang sekitar. Jangan malah dikucilkan. Karena kebanyakan masalah pada pasien TBC bukan hanya medis (malas minum obat), tapi juga non medis ( perasaan malu, minder dan tertekan karena penyakitnya menular ). Bila ada keluarga, teman atau orang sekitar yang positif menderita TBC, maka bantulah ia untuk berobat hingga sembuh. Jika perlu jadilah PMO (Pengawas Menelan Obat), yang melihat dan memastikan bahwa obat anti TBC benar-benar diminum.
    Minum obat dalam waktu lama itu ( min 6 bulan ) secara otomatis menimbulkan rasa bosan. Banyak pasien yang tidak minum obat lagi sebelum 6 bulan karena merasa gejalanya sudah sembuh, berat badan naik lagi, padahal kumannya masih ada. Itulah guna PMO, untuk melihat dan memastikan bahwa obat benar - benar diminum.
  2. Penderita TBC merupakan satu satunya sumber penularan TBC. Dengan mengobati penderita berarti memutus rantai penularan.
  3. Anjurkan penderita minum obat sampai dinyatakan sembuh
  4. Anjurkan kepada penderita untuk menutup hidung dan mulut bila batuk dan bersin ( dengan tissu ). Saat penderita batuk / bersin, ribuan kuman TBC akan keluar dari paru – paru penderita dan akan melayang layang di udara. Kuman ini dapat terhirup dan masuk ke saluran pernapasan orang lain.
  5. Jika batuk berdahak, anjurkan agar membuang dahak di dalam pot yang sudah diberi lisol / air sabun. Sampaikan pada penderita, jangan membuang dahak sembarangan, sebab dahak penderita mengandung ribuan kuman TBC yang dapat menulari oarang lain.
  6. Pastikan penderita tinggal di dalam kamar yang mempunyai jendela ( supaya ada pergantian udara ) dan juga cahaya matahari bisa masuk ke ruangan. Cahaya matahari langsung dapat membunuh kuman TBC. Jika ruangan tampak gelap, segera buat genteng kaca.
  7. Penderita TBC dianjurkan tidur sendiri, terutama selama 2 bulan pengobatan pertama.
  8. Jemur bantal, guling dan selimut dibawah sinar matahari
  9. Buka jendela kamar tiap pagi hari supaya udara di dalam kamar dapat berganti dengan udara luar yang bersih.
  10. Berikan makanan yang bergizi untuk mempercepat penyembuhan.
  11. Berikan dukungan pada penderita supaya mau menjalani pengobatan sampai tuntas dan dinyatakan sembuh oleh dokter.
Tuberkulosis (TB atau TBC) memang penyakit yang mudah menular. Tapi penyakit ini bisa disembuhkan bila si penderitanya mau tekun menjalani pengobatan. Orang-orang di sekitar juga jangan mengucilkan penderita TBC karena mereka butuh dukungan untuk sembuh.
Bila pengobatan TBC tidak tuntas malah berakibat terjadinya mutasi kuman yang akhirnya menyebabkan TB-MDR (TB-Multiple Drug Resistance atau TB kebal obat). Bila sudah begitu, untuk menyembuhkannya akan semakin lama hingga mencapai 2 tahun, dengan disuntik setiap hari selama 6 bulan pertama. Belum lagi efek samping obat yang tidak menyenangkan dan risiko kematian yang lebih tinggi.

Diharapkan masyarakat dapat mencegah sedini mungkin penyebaran dan penularan TBC dengan memahami secara baik “Apa sih TBC?”

  • Bahwa TBC adalah penyakit yang disebabkan bakteri. Bukan penyakit turunan atau kutukan seperti yang masih banyak dipercayai dan berkembang jadi mitos di tengah masyarakat.
  • TBC bisa sembuh, asalkan disiplin dan mengikuti semua anjuran dokter. Minum obat dengan teratur, istirahat cukup. Berobat TBC gratis di pusat kesehatan pemerintah yang telah ditunjuk. Untuk Klinik Dots bahkan sudah ada di hampir semua BKPM, Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan.
  • Kalau salah satu keluarga ada yang terkena TBC, menjadi PMO (Pengawas Minum Obat) yang baik dan benar dengan tetap memperhatikan kesehatan sendiri seperti menggunakan masker selama berinteraksi dengan pasien TBC yang kondisinya belum fit terutama saat pasien masih sering batuk. Dan mulai belajar “etika batuk yang benar”. Seperti menutup menggunakan lengan saat batuk. ( bukan dengan telapak tangan lo, yang benar itu menggunakan lengan).
  • Jangan kucilkan pasien TBC tapi kenali TBC dan cegah penularannya.
  • Jangan meludah sembarangan, membuang bekas masker dan tisu pada tempat yang benar.

Komentar

Postingan Populer